Kamis, 10 September 2009

cara kerja

CAR A KERJA WIFI


WiFi secara singkatnya adalah pengganti kabel supaya komputer anda dapat mengakses jaringan Network/LAN.

Jadi, kalau sebelumnya anda harus mencari kabel dan colokan untuk terhubung dengan LAN, maka dengan WiFi ini anda tidak perlu repot mencari kabelnya, tapi cukup mencari sinyal saja. Bila sinyal ditemukan (dan anda diperbolehkan masuk), maka anda akan terhubung dengan LAN.

Alat yang dibutuhkan adalah:
1. AP/Access Point atau Wireless Router, sebagai bagian dari LAN. Alat ini adalah 'pintu gerbang' yang menjebatani dunia WiFi / nirkabel dengan LAN, dan akan memancarkan sinyal radio sebagai 'pengumuman' nya.
2. Wireless NIC / WiFi Card, sebagai bagian dari komputer anda. Alat ini yang membuat komputer anda dapat 'melihat' sinyal WiFi yang dipancarkan oleh AP.

Setting yang dibutuhkan adalah sama saja dengan sambungan LAN biasa. Dari sisi LAN seharusnya sudah ada DHCP server (yang memberikan setting IP, DNS, Default Gateway, dlsb secara otomatis), sehingga komputer cukup menggunakan 'default' yang sudah ada (yaitu Automatic Configuration). Nanti saat komputer anda membaca sinyal dari AP, secara otomatis konfigurasi WiFi card di komputer anda akan disesuaikan.

Ada satu setting khusus yang saat ini banyak dipakai, yaitu setting Encryption dan Authentication. Setting ini untuk membatasi siapa saja yang dapat mengakses AP. Cara settingnya tergantung pemilik AP, sehingga anda harus menanyakan hal tersebut ke mereka.

Untuk daerah HotSpot di Cafe, dlsb, biasanya setting khusus tersebut tidak perlu dilakukan, karena saat anda terhubung dengan AP anda akan ditanyakan Username/Password. Cara ini lebih fleksibel karena anda tidak perlu mengubah setting, tapi cukup menjawab pertanyaan saat akses saja. Untuk informasi Username/Password, tentu saja anda harus menanyakan ke pemilik AP nya.


CARA KERJA BLUETOOTH

Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data Bluetooth rilis 1.0 adalah 1 mega bit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps.
Kalau dalam satu waktu bisa terjadi koneksi antara 8 peralatan Bluetooth secara simultan, lalu bagaimana bisa peralatan Bluetooth tidak mengganggu satu sama lain? Hal itu disebabkan karena masing-masing peralatan tersebut membangkitkan sinyal sangat lemah melalui listrik berdaya 1 miliwatt yang akan mengacak penggunaan 79 frekuensi sebanyak 1600 kali dalam satu detik. Jadi, akan sangat kecil kemungkinan masing-masing alat menggunakan frekuensi yang sama dalam satu waktu.
Sepasang peralatan Bluetooth yang telah tersambung akan membentuk Personal Area Network, disebut juga piconet dan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan mengontrol komunikasi.
Pernahkah membayangkan komunikasi yang harus berjalan secara bergantian seperti handy talkie? Kita bisa bicara dan mendengar, tetapi tidak keduanya dalam satu waktu. Cara kerja seperti ini sering disebut sebagai half-duplex. Bluetooth dirancang untuk dapat bekerja secara half-duplex maupun full-duplex. Sebagai contoh, ketika digunakan secara full-duplex, kebanyakan telepon tanpa kabel berteknologi Bluetooth mampu menangani pengiriman data lebih dari 64 Kbps. Sementara, ketika printer berteknologi Bluetooth mengadakan komunikasi dengan komputer secara half-duplex, mampu menangani pengiriman data sebesar 721 Kbps di satu titik dan 57,6 Kbps di titik yang lain. Jika diatur agar kedua titik menggunakan kecepatan transfer yang sama, maka kecepatan transfernya adalah 432,6 Kbps.
Kalau dikaitkan dengan masalah keamanan data, maka dapat dikatakan bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan Bluetooth. Hal ini menjadi bertambah krusial jika penggunaan Bluetooth berada dalam ruang publik yang sangat anonim seperti keramaian umum. Kita ingat bahwa koneksi antar peralatan Bluetooth tidak memerlukan campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan Bluetooth kita terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data ke peralatan Bluetooth kita.
Beberapa manufaktur peralatan mobile saat ini telah mulai menerapkan teknologi secure Bluetooth. Jika dipasang pada mode trusted devices, maka jika ada kiriman data, pengguna harus memutuskan untuk menerima atau menolak. Pada teknologi yang lebih tinggi keamanannya, terdapat prosedur autorisasi dan autentifikasi untuk membatasi penggunaan Bluetooth pada layanan (service) tertentu saja, atau hanya mengijinkan pertukaran data dengan user yang telah terdaftar dan terpercaya. Singkatnya user dipaksa untuk membuat keputusan perihal pertukaran data secara sadar. Ada baiknya juga kita selalu menyinkronkan Bluetooth dengan peralatan yang ada di rumah atau ruang kerja sehingga mengurangi risiko pembajakan di ruang publik yang anonim.
Walau banyak risiko di balik kecangihan teknologi Bluetooth ini, namun kita tidak usah khawatir dan takut untuk menggunakannya di tempat umum. Karena teknologi Bluetooth saat ini sudah menggunakan secure Bluetooth. Sehingga tidak sembarang orang dapat mengirimi kita file tanpa persetujuan kita. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan Bluetooth untuk melakukan pertukaran data atau keperluan lainnya di tempat umum cukuplah aman (untuk saat ini), karena kita masih dapat menolak perangkat dari pihak yang tidak kita kenal untuk melakukan koneksi dengan perangkat kita. Sehingga tidak akan pernah terjadi koneksi antara kita dan pihak yang tidak kita kenal tersebut, sehingga kita terbebas dari ancaman BluJacking, BlueSnarfing, Backdoor Attack, BlueBug Attack, phissing, dan kemungkinan kejahatan lainnya yang mungkin ada di masa mendatang.


Cara Kerja 3G


3G adalah suatu alat yang memungkinkan bekerja dengan mengirimkan dan menerima sinyal radio untuk dan dari stasiun pusat (yang dikenal sebagai masts). Stasiun pusat menghubungkan telepon pribadi dengan jaringan yang bergerak dan jaringan yang diam.
Stasiun pusat adalah pengirim gelombang radio berkekuatan rendah yang memerlukan untuk diletakkan di lokasi daerah yang mereka maksudkan untuk menjalankannya. Mereka menyediakan jangkauan ke daerah topologi yang dikenal sebagai cell. Cell-cell ini memerlukan untuk saling melengkapi untuk memastikan pengguna tidak kehilangan koneksi ke jaringan ketika saat bergerak.

Gelombang radio memakai bagian bentuk telekomunikasi mobile dari spectrum elektomagnetik. Gelombang radio dipakai untuk mengirimkan layanan 3G dengan frekuensi rendah yang lebih besar daripada 2G dan berjalan dengan jarak yang lebih dekat. Sebagai hasilnya daerah jangkauan atau ukuran cell dari stasiun pusat 3G lebih kecil daripada 2G. Selanjutnya, sebagai user meminta peningkatan terutama ukuran dari cell ini semakin kecil membuat ketergantungan.
Karena kemajuan teknologi, lokasi dari tempat cell berada lebih kritis dengan jaringan 3G untuk menghindari gangguan antara kolom cell.